ZMedia Purwodadi

Prahara Kebersamaan

Table of Contents

Dalam perjalanannya, rumah tangga Arman dan Dian yang awalnya penuh kebahagiaan, kini berubah menjadi prahara. Dulu, mereka saling percaya, saling terbuka, dan bersama-sama membangun usaha yang menjadi impian mereka berdua. Dian memutuskan untuk berhenti bekerja dan fokus pada usaha mereka. Tak lama kemudian, Dian meminta Arman untuk melakukan hal yang sama agar bisa lebih fokus mengembangkan usaha bersama.

Awalnya, semuanya berjalan lancar. Mereka menikmati kebersamaan dalam bekerja dan mengurus keluarga. Namun, seiring berjalannya waktu, Arman mulai merasakan perubahan dalam sikap Dian. Sikap Dian yang dulunya terbuka kini mulai tertutup. Ponsel yang sebelumnya bebas diakses bersama, kini diberi password. Arman merasakan ada yang disembunyikan oleh Dian, namun dia mencoba berpikir positif dan tetap fokus pada usaha mereka.

Namun, suatu hari, kecurigaan Arman terbukti. Secara tidak sengaja, dia memergoki Dian sedang melakukan video call dengan seorang pria. Pria itu ternyata adalah teman kerja Dian di tempat kerja yang dulu. Mereka berdua sudah sama-sama resign, dan ternyata mereka sering berkomunikasi bahkan bertemu. Hati Arman hancur melihat kenyataan ini. Dia merebut ponsel Dian dan menghubungi pria tersebut, yang dia sebut sebagai "si bangsat".

Dalam percakapan itu, terungkap bahwa Dian dan si bangsat sudah beberapa kali bertemu. Arman merasa marah dan dikhianati. Si bangsat berjanji tidak akan mengganggu lagi, namun janji itu hanya bualan. Selama tiga tahun, si bangsat masih terus berkomunikasi dengan Dian. Panggilan mereka yang intim, "abi" dan "umi", semakin membuat Arman muak.

Selama tiga tahun, Arman berusaha mempertahankan rumah tangganya. Dia berharap Dian akan sadar dan kembali padanya. Arman mencoba melupakan apa yang terjadi antara Dian dan si bangsat. Namun, Dian tetap pada pendiriannya untuk berpisah demi si bangsat. Bahkan, permintaan cerai yang disampaikan Dian kepada Arman adalah kata-kata dari si bangsat yang di-forward.

Akhirnya, Arman tidak bisa lagi menahan sakit hati. Dia mengajukan gugatan cerai. Tak lama setelah itu, si bangsat juga mengajukan gugatan cerai kepada istrinya. Drama ini berakhir dengan mereka berdua memilih untuk bersatu dari sebuah hubungan terlarang, perselingkuhan.

Arman hanya bisa mengucapkan selamat kepada si bangsat, yang dengan tampilan religiusnya, ternyata tidak mencerminkan orang yang paham akan agama. Sekarang, yang dapat menghibur Arman adalah kedua putri mereka. Kedua putrinya menjadi penyemangat untuk Arman menghadapi hari-hari ke depan. Meski terluka, Arman bertekad untuk tetap kuat demi kebahagiaan putri-putrinya. Kehadiran mereka menjadi cahaya dalam hidupnya yang kini tengah berjuang untuk bangkit dari prahara kebersamaan.

Posting Komentar